Minggu, 08 Januari 2012

KONTRIBUSI STUDI ISLAM DI INDONESIA


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Studi Islam merupakan sebuah jalan untuk mengetahui seluk beluk Islam di Indonesia. Dengan studi Islam diharapkan diperoleh gambaran yang komprehensif tentang keberadaan Islam di Indonesia.
Dalam perjalanan sejarah, Islam merupakan agama yang termasuk baru bagi Indonesia. Sebelum Islam berkembang, terlebih dahulu agama Bidha dan Hindu yang mendominasi Indonesia sehingga bukan suatu hal yang salah jika seluruh budaya Indonesia berakar dari kebudayaan Hindu Budha. Setelah itu datanglah mubaligh dari Islam menyebarkan agama Islam di Indonesia. Dengan keberadaan mereka itulah Islam berkembang dan menyebar ke seluruh Indonesia dan hingga akhirnya menjadi agama mayoritas bagi bangsa Indonesia. Dalam perjalanan tersebutlah diperlukan sbuah studi atau pembelajaran yang sistemastis terbimbing untuk memperoleh gambaran tentang kontribusi studi Islam bagi bangsa Indonesia.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masah dalam makalah ini adalah:
1.      Apa pengertian studi Islam?
2.      Apa fungsi dari studi Islam?
3.      Bagaimana pendekatan yang digunakan dalam studi Islam di Indonesia?
4.      Bagaimana kontibusi Studi Islam di Indonesia?
C.    Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan dalam makalah ini adalah untuk mengetahui:
1.      Apa pengertian studi Islam.
2.      Apa fungsi dari studi Islam.
3.      Bagaimana pendekatan yang digunakan dalam studi Islam di Indonesia.
4.      Bagaimana kontibusi Studi Islam di Indonesia.
BAB II
KONTRIBUSI STUDI ISLAM DI INDONESIA

A.    Pengertian Studi Islam
Secara etimologis merupakan terjemahan dari bahasa Arab Dirasah Islamiah. Dalam kajian Barat Studi Islam disebut Islami Studies. Dengan demikian, studi islam secara harfiah adalah kajian tentang hal-hal yang berkaitan dengan ke islaman. Sedangkan pengertian terminologis tentang studi islam dalam kajian ini, yaitu kajian secara sistematis dan terpadu untuk mengetahui, memahami dan menganalisis secara mendalam hal-hal yang berkaitan dengan agama islam, pokok-pokok ajaran islam, sejarah islam, maupun realitas pelaksanaanya dalam kehidupan.[1]
Secara teoritas islam adalah agama yang ajaran-ajaranya diwahyukan tuhan kepada manusia melalui Muhammad sebagai Rasul, Islam pada hakikatnya membawa ajaran yang bukan hanya mengenai berbagai segi dari kehidupan manusia. Sumber ajaran yang mengambil berbagi segi dari kehidupan manusia. Sumber ajaran yang mengambil berbagai aspek ialah Al-Quran dan Hadits. Sumber-sumber ajaran islam yang merupakan bagian pilar penting kajian islam dimunculkan agar dikursuskan dan paradigma keislaman tidak keluar dari sumber asli, yaitu al- Quran dan al-hadits.
Studi berarti pembelajaran. Dapat juga diartikan dengan pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.[2]
Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan berarti tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya pendidikan yaitu menuntun kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagian yang setinggi-tingginya.[3]
Pendidikan dalam bahasa Arab adalah Tarbiyah dengan arti memelihara, mengawasi, mensucikan hati, mengajarkan, mengarahkan ke arah yang baik-baik.[4]
Sedangkan Islam adalah kaidah hidup yang diturunkan kepada manusia kepada manusia sejak manusia digelarkan ke muka bumi dan dibina dlam bentuknya yang terakhir dan sempurna dalam Al-Qur’an yang suci yang diwahyukan Allah kepada nabi-Nya yang terakhir yakni Muhammad SAW berisi satu kaidah hidup yang memuat tuntunan yang jelas dan lengkap mengenai aspek hidup manusia, baik spiritual maupun material.[5]
Dengan demikian studi Islam merupakan usaha terprogram dan terencana untuk mewujudkan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan kajian keislaman serta seluk beluk di dalamnya.

B.     Fungsi  Studi Islam di Indonesia
Fungsi Studi Islam di Indonesia antara lain:
1.      Sosialisasi nilai-nilai ajaran Islam demi terbentuknya umat Islam yang Islami.
2.      Rekayasa kultur Islam demi terbentuk dan berkembangnya peradaban Islam.
3.      Menemukan, mengembangkan dan memelihara ilmu teknologi dan keterampilan demi terbentuknya para manajer/khalifah di muka bumi yang profesional.
4.      Pengembangan intelektual muslim yang mampu mencari, mengembangkan serta memelihara ilmu dan teknologi.
5.      Pengembangan pendidkkan yang berkelanjutan dalam bidang ekonomi, fisika, kimia, olah raga, kesehatan dan seluruh aspek kehidupan.
6.      Pengembangan kualitas muslim dan warga negara sebagai anggota dan pembina masyarakat yang kompetitif.[6]

C.    Pendekatan-Pendekatan Studi Islam di Indonesia
1.      Pendekatan Filosofis
Pendekatan filosofis adalah melihat suatu permasalahan dari sudut tinjauan filsafat dan berusaha untuk menjawab dan memecahkan permasalahan itu dengan menggunakan analisis spekulatif. Pada dasarnya filsafat adalah berfikir untuk memecahkan masalah atau pertanyaan dan menjawab suatu persoalan. Namun demikian tidak semua berfikir untuk memecahkan dan menjawab permasalah dapat disebut filsafat.[7]
2.      Pendekatan Sosiologis
Untuk menemukan ciri-ciri dari “pendekatan ilmu-ilmu sosial” untuk studi Islam sangatlah sulit. Hal ini disebabkan karena beragamnya pendapat di kalangan ilmuwan sosial sendiri tentang validitas kajian yang mereka lakukan. Salah satu ciri utama pendekatan ilmu-ilmu sosial adalah pemberian definisi yang tepat tentang wilayah telaah mereka. Adams berpendapat bahwa studi sejarah bukanlah ilmu sosial, sebagaimana sosiologi. Perbedaan mendasar terletak bahwa sosiolog membatasi secara pasti bagian dari aktivitas manusia yang dijadikan fokus studi dan kemudian mencari metode khusus yang sesuai dengan objek tersebut, sedangkan sejarahwan memiliki tujuan lebih luas lagi dan menggunakan metode yang berlainan.
Asumsi dalam diri ilmuwan sosial, salah satunya adalah bahwa perilaku manusia mengikuti teori kemungkinan (possibility) dan objektivitas. Bila perilaku manusia itu dapat didefnisikan, diberlakukan sebagai entitas objektif, maka akan dapat diamati dengan menggunakan metode empiris dan juga dapat dikuantifikasikan. Dengan pendekatan seperti itu, ilmuwan sosial menggambarkan agama dalam kerangka objektif, sehingga agama dapat “dijelaskan” dan peran agama dalam kehidupan masyarakat dapat dimengerti. Penelitian dalam ilmu sosial bertujuan untuk menemukan aspek empiris dari keberagamaan. Kritikan dan kelemahan pendekatan ilmuwan sosial seperti ini, menurut Adams adalah hanya akan menghasilkan deksripsi yang reduksionis terhadap keberagamaan seseorang.[8]
3.      Pendekatan Antropologis
Antropologi dalam KBBI didefinisikan sebagai sebuah ilmu tentang manusia, khususnya tentang asal-usul, aneka warna, bentuk fisik, adat istiadat dan kepercayaannya pada masa lampau. Antropologi sebagai sebuah ilmu kemanusiaan sangat berguna untuk memberikan ruang studi yang lebih elegan dan luas. Sehingga nilai-nilai dan pesan keagamaan bisa disampaikan pada masyarakat yang heterogen.[9]
Antropologi, sebagai sebuah ilmu yang mempelajari manusia, menjadi sangat penting untuk memahami agama. Antropologi mempelajari tentang manusia dan segala perilaku mereka untuk dapat memahami perbedaan kebudayaan manusia. Dibekali dengan pendekatan yang holistik dan komitmen antropologi akan pemahaman tentang manusia, maka sesungguhnya antropologi merupakan ilmu yang penting untuk mempelajari agama dan interaksi sosialnya dengan berbagai budaya. Pendekatan antropologis sangat penting untuk memahami agama Islam, karena konsep manusia sebagai ’khalifah’ (wakil Tuhan) di bumi, misalnya, merupakan simbol akan pentingnya posisi manusia dalam Islam.
Secara garis besar kajian agama dalam antropologi dapat dikategorikan ke dalam empat kerangka teoritis; intellectualist, structuralist, functionalist dan symbolist. Tradisi kajian agama dalam antropologi diawali dengan mengkaji agama dari sudut pandang intelektualisme yang mencoba untuk melihat definisi agama dalam setiap masyarakat dan kemudian melihat perkembangan (religious development) dalam satu masyarakat. Termasuk dalam tradisi adalah misalnya E.B. Taylor yang berupaya untuk mendefinisikan agama sebagai kepercayaan terhadap adanya kekuatan supranatural. Namun, dampak dari pendekatan seperti ini bisa mengarah pada penyamaan sikap keberagamaan.

D.    Kontribusi Studi Islam di Indonesia
Bentuk-bentuk kontribusi Islam di Indonesia antara lain:
1.      Bidang keagamaan
-          Di bidang keagamaan, dengan studi Islam maka terbentuklah berbagai cabang ilmu pengetahuan Islam yang bersumber dari nilai ajaran Islam demi terbentuknya umat Islam yang Islami.
-          Sebagai motivasi bagi umat Islam untuk meneladani tokoh-tokoh penyebar dan pengembang Islam sehingga semakin meningkatkan kegiatan-kegiatan keagamaan.
2.      Bidang kebudayaan
-          Bermunculannya budaya yang Islami di Indonesia yang kebanyakan merupakan hasil asimilasi budaya yang sudah ada sebelumnya.
-          Banyaknya bangunan-bangunan yang bercorak Islam di Indonesia.
3.      Bidang keilmuan.
-          Banyak cabang keilmuan yang menjelaskan tentang keislaman.
-          Banyak tokoh Islam yang menjadi tokoh pendidikan di Indonesia[10]






BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, maka beberapa hal yang dapat disimpulkan adalah:
Bentuk-bentuk kontribusi Islam di Indonesia antara lain:
1.      Bidang keagamaan
-          Di bidang keagamaan, dengan studi Islam maka terbentuklah berbagai cabang ilmu pengetahuan Islam yang bersumber dari nilai ajaran Islam demi terbentuknya umat Islam yang Islami.
-          Sebagai motivasi bagi umat Islam untuk meneladani tokoh-tokoh penyebar dan pengembang Islam sehingga semakin meningkatkan kegiatan-kegiatan keagamaan.
2.      Bidang kebudayaan
-          Bermunculannya budaya yang Islami di Indonesia yang kebanyakan merupakan hasil asimilasi budaya yang sudah ada sebelumnya.
-          Banyaknya bangunan-bangunan yang bercorak Islam di Indonesia.
3.      Bidang keilmuan.
-          Banyak cabang keilmuan yang menjelaskan tentang keislaman.
-          Banyak tokoh Islam yang menjadi tokoh pendidikan di Indonesia

B.     Saran
Semoga dengan makalah ini dapat menambah pengetahuan tentang kontribusi studi Islam di Indonesia.







DAFTAR PUSTAKA

Abuddin Nata, (2008), Metodologi Studi Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
------------------, (2003), Manajemen Pendidikan Islam, Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: Kencana.
Edi Suresman, (2006), Pendidikan Agama Islam, Bandung: UPI Press.
Hasbullah, (2005), Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan , Jakarta: Raja GrafindoPersada.
Redaksi Sinar Grafika, (2004), Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Sinar Grafika.
Rustam Lengkas, (2007),  Kontribusi Studi Islam dalam Pengembangan Civil Society, Papua: Universitas Yapis.
Winarno Surakhmad, (2000), Menggagas Pendidikan Rakyat, Bandung: Adikarya.
Tim Penyusun, (2006),  Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.


[1]Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008), hal. 232-233.
[2]Redaksi Sinar Grafika, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta: Sinar Grafika, 2004), hal. 1.
[3]Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan (Jakarta: Raja GrafindoPersada, 2005), hal. 4.
[4]Abuddin Nata, Manajemen Pendidikan Islam, Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2003), hal. 3.
[5]Edi Suresman, Pendidikan Agama Islam, (Bandung: UPI Press, 2006), hal. 5.
[6]Rustam Lengkas, Kontribusi Studi Islam dalam Pengembangan Civil Society, (Papua: Universitas Yapis, 2007), hal. 7.
[7]Winarno Surakhmad, Menggagas Pendidikan Rakyat, (Bandung: Adikarya, 2000), hal. 49.
[8]Abuddin Nata, Op.Cit., hal. 235-237.
[9]Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2006), hal. 12.

1 komentar:

  1. MEGA DRIVE ROOM AT STREET - RYRO
    Find MEGA DRIVE ROOM 군산 출장마사지 AT STREET, L.A. 과천 출장안마 location 문경 출장샵 in The 강릉 출장샵 Village at RYRO. Find reviews, photos & ratings for MEGA DRIVE ROOM AT STREET in 군산 출장안마 L.A. at

    BalasHapus